Sunday, October 30, 2011

SOSIOLOGI PENGARANG, KARYA SASTRA, DAN PEMBACA


BAB III
SOSIOLOGI PENGARANG, KARYA SASTRA,
DAN PEMBACA

A.    Pengantar
Ketiga tipe sosiologi sastra tersebut   di atas ditawarkan oleh Wellek dan Warren dalam bukunya Theory of Literature (1994:109-133). Sosiologi pengarang berhubungan dengan profesi pengarang dan institusi sastra. Masalah yang dikaji antara lain dasar ekonomi produksi sastra, latar belakang sosial, status pengarang, dan ideologi pengarang  yang terlihat dari berbagai kegiatan pengarang di luar karya sastra. Sosiologi karya sastra mengkaji isi karya sastra, tujuan, serta hal-hal lain yang tersirat dalam karya sastra itu sendiri dan yang berkaitan dengan masalah sosial. Sosiologi pembaca mengkaji permasalahan pembaca dan dampak sosial karya sastra, serta sejauh mana karya sastra ditentukan atau tergantung dari latar sosial, perubahan dan perkembangan sosial.

ILMU, FILSAFAT DAN TEOLOGI


ILMU, FILSAFAT DAN TEOLOGI
1. Manusia bertanya
Menghadapi seluruh kenyataan dalam hidupnya, manusia kagum atas apa yang dilihatnya, manusia ragu-ragu apakah ia tidak ditipu oleh panca-inderanya, dan mulai menyadari keterbatasannya.  Dalam situasi itu banyak yang berpaling kepada agama:
“Manusia mengharapkan dari berbagai agama jawaban terhadap rahasia yang tersembunyi sekitar keadaan hidup manusia. Sama seperti dulu, sekarang pun rahasia tersebut menggelisahkan hati manusia secara mendalam: apa makna dan tujuan hidup kita, apa itu kebaikan apa itu dosa, apa asal mula dan apa tujuan derita, mana kiranya jalan untuk mencapai kebahagiaan sejati, apa itu kematian, apa pengadilan dan ganjaran sesudah maut, akhirnya apa itu misteri terakhir dan tak terungkapkan, yang menyelimuti keberadaan kita, darinya kita berasal dan kepadanya kita menuju?”  --  Zaman Kita (no.1), Deklarasi Konsili Vatikan II tentang Sikap Gereja Katolik terhadap Agama-agama bukan Kristen, 1965.


Tuesday, October 11, 2011

PENGARUH TUTURAN FILM “CRAYON SINCHAN” BAGI ANAK-ANAK

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan  kini semakin penting dalam kehidupan dan kemajuan manusia. Pendidikan merupakan suatu kekuatan yang dinamis dalam kehidupan setiap individu, yang mempengaruhi perkembangan fisik, daya jiwa (akal, rasa, dan kehendak), sosial dan moralitasnya. Pendidikan tidak kenal umur, jenis kelamin, status sosial. Ada berbagai cara untuk mendapatkan pendidikan. Pendidikan tidak hanya diperoleh dalam dunia formal saja melainkan dunia informal. Seperti dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Lingkungan keluarga menjadi sangat penting bagi perkembangan anak. Pendidikan bertujuan agar budaya yang merupakan nilai-nilai luhur budaya bangsa dapat diwariskan dan dimiliki oleh generasi muda. 
Berbagai aktivitas yang dilakukan tidak hanya sekedar sebagai pemanfaatan waktu luang tetapi juga dijadikan cara untuk mendapatkan nilai pendidikan, misalnya menonton televisi, membaca, mendengarkan radio. Hal tersebut merupakan faktor pendorong bagi perkembangan bahasa dan pertumbuhan anak.

Monday, October 10, 2011

WACANA NARASI

WACANA NARASI, DISKRIPSI, EKSPOSISI, ARGUMENTASI, PERSUASI

Standar Kompetensi : Mampu menuliskan ungkapan gagasan dalam bentuk wacana narasi, diskripsi, eksposisi, argumentasi dan persuasi.
Kompetensi Dasar : Menuliskan Wacana Tentang Budaya Jawa

A. WACAN NARASI (NYERITAKAKE)

 Wacan naratif yaiku wacan kang mbudidaya nyritakake prastawa utawa kedadeyan kaya - kaya wong kang maca nyekseni dhewe utawa ngalami dhewe prastawa mau. Utawa wacan kang nyritakake kanthi cetha rerangkening tumindak ing sajroning prastawa, kang winates ing sajroning wektu. wacana narasi iku adate mentingake urutan lan biyasane ana tokoh ing sajroning crita.

Wacana Narasi ana warna loro :